Wednesday 25 May 2016

Rangkuman Jurnal Bioinformatika

Latar belakang
Bioinformatika adalah aplikasi dari alat komputasi dan analisis untuk menginterpretasikan data-data biologi. Bioinformatika berkembang menjadi kajian yang memadukan disiplin ilmu biologi molekul, matematika dan teknik informasi. Kajian bioinformatika tidak lepas dari perkembangan biologi molekul modern yang ditandai dengan kemampuan manusia untuk memahami genom, yaitu cetak biru informasi genetik yang menentukan sifat setiap makhluk hidup yang disandi dalam bentuk pita molekul DNA (asam deoksiribonukleat).
Kemampuan untuk memahami dan memanipulasi kode genetik DNA ini sangat didukung oleh teknologi informasi melalui perangkat-perangkat keras maupun lunak. Bioteknologi modern ditandai dengan kemampuan para ahli dalam memanipulasi DNA. Untai DNA yang mengkode protein disebut gen. Gen ditranskripsikan menjadi mRNA, kemudian mRNA ditranslasikan menjadi protein. Protein sebagai produk akhir berperan menunjang seluruh proses kehidupan, antara lain sebagai katalis reaksi biokimia dalam tubuh (enzim), berperan serta dalam sistem pertahanan tubuh (antibodi), menyusun struktur tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki (protein keratin menyusun rambut; protein aktin, miosin dan sebagainya membentuk otot). Arus informasi dari DNA ke RNA kemudian protein disebut dogma sentral dalam biologi molekul.Saat ini terdapat milyaran data nukleotida tersimpan dalam basis data DNA dari bank-bank gen di AS, Inggris, dan Jepang. Pada beberapa tahun terakhir, telah terjadi ledakan dalam jumlah informasi biologis yang tersedia. Jumlah berbagai basis data melipat ganda setiap 15 bulan dan tersedia data sekuen genom lengkap lebih dari 100 organisme.

Tujuan :      Mengetahui perkembangan teknologi yang berkaitan cabang biologi

Batasan masalah:
   1.      Membahas tentang teknologi yang berkaitan dengan biologi
   2.      Materi penulisan ini menganalisa dari 3 jurnal dengan judul :
Penelitian Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan Masyarakat di Indonesia(Doni Hikmat Ramadhan)
Jurnal dan Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik “ Sintesis Sabun “ (fitriana maharjanti, dwi lestari, Iqbal Farhan e)
Penerapan ilmu Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Papua(Djekky R Johnt)

2.1 Analisa jurnal 1
Judul jurnal
Penelitian Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Penulis
Doni Hikmat Ramadhan
Uraian
Penelitian genom yang mengkaji kaitan antara setiap gen dengan suatu penyakit sekaligus mekanismenya untuk mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh dalam pengobatan, telah membawa perubahan besar dunia kedokteran dalam mengobati berbagai penyakit. Namun demikian, penelitian genom seharusnya tidak hanya dimanfaatkan untuk pengobatan tetapi juga untuk pencegahan penyakit. Artikel ini membahas masalah kesehatan masyarakat dan peluang pemanfaatan penelitian genom dalam pencegahan penyakit. Penelitian genom yang dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan masyarakat adalah toksikogenomik dan nutrigenomik. Penelitian toksikogenomik mengkaji respons gen akibat pajanan toksikan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian nutrigenomik mengkaji respons gen terhadap makanan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian toksikogenomik dan nutrigenomik dapat mengungkap mekanisme molekuler suatu penyakit. Selanjutnya, pada gen yang mengalami perubahan ekspresi dapat dijadikan target molekuler untuk pencegahan. Dengan demikian, perkembangan penelitian genom memberikan tantangan bagi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat untuk dalam pencegahan penyakit.
Hasil
Kemajuan dalam penelitian genom dan kompleksnya masalah kesehatan telah menuntut penelitian bidang kesehatan masyarakat untuk lebih responsif dan antisipatif. Pengembangan penelitian di bidang toksikogenomik dan nutrigenomik dapat menjadi salah satu jawaban terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dewasa ini.

2.2 Analisa jurnal 2
Judul jurnal
            Sintesis Kimia Organik “ Sintesis Sabun “
Penulis
Fitriana maharjanti, dwi lestari, Iqbal Farhan e.
Uraian
percobaan kali ini bertujuan mensintesis sabun dengan reaksi saponifikasi. Reagen yang akan digunakan untuk mensintesis sabun ini antara lain minyak sayur dan NaOH. Minya sayur merupakan senyawa organik golongan lipid. Pada lipid, ada lipid tersabunkan dan ada pula lipid yang tidak tersabunkan. Lipid tersabunkan adalah lipid yang bila direaksikan dengan basa akan terhidrolisis dan membentuk sabun. Lipid tersabunkan ini biasanya disebut trigliserida. Trigliserida merupakan 3 ester rantai panjang dimana pada ester satunya C paling ujungnya, yang berikatan tunggal dengan O, berikatan dengan C ujung lain dari 2 ester lainnya. Ester merupakan derivat dari asam karboksilat dengan rumus umum RCOOR’. Ester dapat mengalami hidrolisis menjadi alcohol dan sabun dengan penambahan basa kuat. Reaksi hidrolisis ester dengan basa kuat ini disebut saponifikasi, hal ini karena produk hidrolisis merupakan sabun. Pada percobaan ini dicampurkan NaOH dengan minyak sayur dengan pelarut etanol. Minyak sayur merupakan trigliserida yang menjadi reagen utama penyumbang gugus karboksilat, sedang NaOH merupakan basa kuat yang akan menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan sabun. Digunakan pelarut etanol untuk melarutkan campuran minyak dan NaOH. Dilakukan pemanasan sebagai katalis untuk mempercepat reaksi saponifikasi. Pemanasan dilalkukan pada penangas air dengan sedikit pengocokan. Pemansaan ini dapat meningkatkan energi kinetik dari partikel-partikel yang ada dalam larutan sehingga kemungkinan partikel untuk saling bertumbukan sangatlah besar, sehingga tumbukan efektif yang dihasilkan akan semakin banyak maka reaksi akan cepat berlangsung. Pemanasan dilakukan selama 20 menit. Setelah larutan larut sempurna dan homogen, larutan dialiri air terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam bak es. Tujuannya agar erlenmeyer tidak pecah karena perubahan suhu yang ekstrem. Larutan dimasukkan dalam bak es untuk mempercepat pengendapan sabun yang akan dihasilkan. Setelah beberapa waktu, endapan sabun mulai terbentuk, endapan yang dihasilkan berbentuk bongkahan dan berwarna kuning pucat. Berikut reaksi umum saponifikasi yang terjadi: H2C
Hasil
Sabun dapat disintesi dengan mereaksikan minyak(trigliserida) dengan basa kuat. Reaksi saponifikasi adalah reaksi hidrolisis ester oleh basa kuat. Etanol digunakan sebagai pelarut campuran minyak dan NaOH Pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi, atau sebagai katalis. Digunakan NaCl jenuh untuk melarutkan gliserol sehingga didapatkan endapan sabun murni. Endapan yang didapat sebesar 7,78 gram dengan %KR= 41,03 % dan %yield= 141,03 %. Endapan yang didapat merupakan garam basa.
2.3 Analisa jurnal 3
Judul jurnal
Penerapan ilmu Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Penulis
Djekky R. Djoht
Uraian

Sebagai cabang Antropologi , Antropologi medis mempelajari hubungan biokultur antara perilaku manusia pada aspek medis di masa lalu dan sekarang , yang juga mempelajari partisipasi profesional dengan program mereka pada peningkatan kesehatan masyarakat dengan memahami hubungan antara indikasi biosociocultural dengan kesehatan , dan perubahan perilaku sehat yang diyakini dapat meningkatkan derajat kesehatan . Penulis percaya bahwa dengan " emik " dan " etika " perspektif , Antropologi medis dapat bergabung dengan orang lain dalam mengembangkan orang-orang di Papua . Dia berpendapat bahwa dengan kebijakan provinsi pada pengembangan kesehatan kemaluan di Papua , seperti pembangunan daerah dengan konsepsi kesehatan , profesionalisme staf medis , asuransi kesehatan masyarakat dan desentralization adalah dunia yang cocok untuk Antrhropology medis .
Hasil
Antropologi Kesehatan berdasarkan definisinya mempelajari kesehatan manusia dari dua sisi, yaitu cultural dan biologis tetapi tidak dilihat terpisah sehingga disebut biocultural. Penggunaan ilmu ini dalam “masyarakat kesehatan” sangat berguna membantu keberhasilan program-program kesehatan dalam dunia praktis. Dunia Praktis di Papua (pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan) sudah saatnya memakai ahli antropologi sebagai perencana, pelaksana dan evaluator serta konsultan sebagai bagian dari sistem manajeman Dunia Praktis mereka secara keseluruhan.
3. Kesimpulan
Dari ketiga jurnal tersebut orang dapat belajar atau mengetahui tentang cabang biologi.






No comments:

Post a Comment