Latar
belakang
Bioinformatika
adalah aplikasi dari alat komputasi dan analisis untuk menginterpretasikan
data-data biologi. Bioinformatika berkembang menjadi kajian yang memadukan
disiplin ilmu biologi molekul, matematika dan teknik informasi. Kajian
bioinformatika tidak lepas dari perkembangan biologi molekul modern yang
ditandai dengan kemampuan manusia untuk memahami genom, yaitu cetak biru
informasi genetik yang menentukan sifat setiap makhluk hidup yang disandi dalam
bentuk pita molekul DNA (asam deoksiribonukleat).
Kemampuan
untuk memahami dan memanipulasi kode genetik DNA ini sangat didukung oleh
teknologi informasi melalui perangkat-perangkat keras maupun lunak. Bioteknologi
modern ditandai dengan kemampuan para ahli dalam memanipulasi DNA. Untai DNA
yang mengkode protein disebut gen. Gen ditranskripsikan menjadi mRNA, kemudian
mRNA ditranslasikan menjadi protein. Protein sebagai produk akhir berperan
menunjang seluruh proses kehidupan, antara lain sebagai katalis reaksi biokimia
dalam tubuh (enzim), berperan serta dalam sistem pertahanan tubuh (antibodi),
menyusun struktur tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki (protein keratin
menyusun rambut; protein aktin, miosin dan sebagainya membentuk otot). Arus
informasi dari DNA ke RNA kemudian protein disebut dogma sentral dalam biologi
molekul.Saat ini terdapat milyaran data nukleotida tersimpan dalam basis data
DNA dari bank-bank gen di AS, Inggris, dan Jepang. Pada beberapa tahun
terakhir, telah terjadi ledakan dalam jumlah informasi biologis yang tersedia.
Jumlah berbagai basis data melipat ganda setiap 15 bulan dan tersedia data
sekuen genom lengkap lebih dari 100 organisme.
Tujuan
: Mengetahui perkembangan teknologi yang
berkaitan cabang biologi
Batasan
masalah:
1. Membahas tentang teknologi yang
berkaitan dengan biologi
2. Materi penulisan ini menganalisa
dari 3 jurnal dengan judul :
Penelitian
Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan Masyarakat di Indonesia(Doni Hikmat Ramadhan)
Jurnal
dan Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik “ Sintesis Sabun “ (fitriana
maharjanti, dwi lestari, Iqbal Farhan e)
Penerapan
ilmu Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Papua(Djekky
R Johnt)
2.1 Analisa
jurnal 1
Judul
jurnal
Penelitian
Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Penulis
Doni
Hikmat Ramadhan
Uraian
Penelitian genom yang mengkaji
kaitan antara setiap gen dengan suatu penyakit sekaligus mekanismenya untuk
mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh dalam pengobatan, telah membawa
perubahan besar dunia kedokteran dalam mengobati berbagai penyakit. Namun
demikian, penelitian genom seharusnya tidak hanya dimanfaatkan untuk pengobatan
tetapi juga untuk pencegahan penyakit. Artikel ini membahas masalah kesehatan masyarakat
dan peluang pemanfaatan penelitian genom dalam pencegahan penyakit. Penelitian
genom yang dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan masyarakat adalah
toksikogenomik dan nutrigenomik. Penelitian toksikogenomik mengkaji respons gen
akibat pajanan toksikan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian
nutrigenomik mengkaji respons gen terhadap makanan yang berdampak pada
kesehatan manusia. Penelitian toksikogenomik dan nutrigenomik dapat mengungkap mekanisme
molekuler suatu penyakit. Selanjutnya, pada gen yang mengalami perubahan
ekspresi dapat dijadikan target molekuler untuk pencegahan. Dengan demikian,
perkembangan penelitian genom memberikan tantangan bagi pengembangan ilmu
kesehatan masyarakat untuk dalam pencegahan penyakit.
Hasil
Kemajuan dalam penelitian genom
dan kompleksnya masalah kesehatan telah menuntut penelitian bidang kesehatan masyarakat
untuk lebih responsif dan antisipatif. Pengembangan penelitian di bidang
toksikogenomik dan nutrigenomik dapat menjadi salah satu jawaban terhadap permasalahan
kesehatan masyarakat dewasa ini.
2.2 Analisa
jurnal 2
Judul
jurnal
Sintesis
Kimia Organik “ Sintesis Sabun “
Penulis
Fitriana
maharjanti, dwi lestari, Iqbal Farhan e.
Uraian
percobaan kali ini bertujuan
mensintesis sabun dengan reaksi saponifikasi. Reagen yang akan digunakan untuk
mensintesis sabun ini antara lain minyak sayur dan NaOH. Minya sayur merupakan
senyawa organik golongan lipid. Pada lipid, ada lipid tersabunkan dan ada pula
lipid yang tidak tersabunkan. Lipid tersabunkan adalah lipid yang bila
direaksikan dengan basa akan terhidrolisis dan membentuk sabun. Lipid tersabunkan
ini biasanya disebut trigliserida. Trigliserida merupakan 3 ester rantai
panjang dimana pada ester satunya C paling ujungnya, yang berikatan tunggal
dengan O, berikatan dengan C ujung lain dari 2 ester lainnya. Ester merupakan
derivat dari asam karboksilat dengan rumus umum RCOOR’. Ester dapat mengalami
hidrolisis menjadi alcohol dan sabun dengan penambahan basa kuat. Reaksi hidrolisis
ester dengan basa kuat ini disebut saponifikasi, hal ini karena produk
hidrolisis merupakan sabun. Pada percobaan ini dicampurkan NaOH dengan minyak
sayur dengan pelarut etanol. Minyak sayur merupakan trigliserida yang menjadi
reagen utama penyumbang gugus karboksilat, sedang NaOH merupakan basa kuat yang
akan menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan sabun. Digunakan pelarut
etanol untuk melarutkan campuran minyak dan NaOH. Dilakukan pemanasan sebagai katalis
untuk mempercepat reaksi saponifikasi. Pemanasan dilalkukan pada penangas air
dengan sedikit pengocokan. Pemansaan ini dapat meningkatkan energi kinetik dari
partikel-partikel yang ada dalam larutan sehingga kemungkinan partikel untuk
saling bertumbukan sangatlah besar, sehingga tumbukan efektif yang dihasilkan
akan semakin banyak maka reaksi akan cepat berlangsung. Pemanasan dilakukan
selama 20 menit. Setelah larutan larut sempurna dan homogen, larutan dialiri
air terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam bak es. Tujuannya agar erlenmeyer
tidak pecah karena perubahan suhu yang ekstrem. Larutan dimasukkan dalam bak es
untuk mempercepat pengendapan sabun yang akan dihasilkan. Setelah beberapa
waktu, endapan sabun mulai terbentuk, endapan yang dihasilkan berbentuk
bongkahan dan berwarna kuning pucat. Berikut reaksi umum saponifikasi yang
terjadi: H2C
Hasil
Sabun dapat disintesi dengan
mereaksikan minyak(trigliserida) dengan basa kuat. Reaksi saponifikasi adalah
reaksi hidrolisis ester oleh basa kuat. Etanol digunakan sebagai pelarut
campuran minyak dan NaOH Pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi, atau
sebagai katalis. Digunakan NaCl jenuh untuk melarutkan gliserol sehingga didapatkan
endapan sabun murni. Endapan yang didapat sebesar 7,78 gram dengan %KR= 41,03 %
dan %yield= 141,03 %. Endapan yang didapat merupakan garam basa.
2.3
Analisa jurnal 3
Judul
jurnal
Penerapan
ilmu Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Penulis
Djekky
R. Djoht
Uraian
Sebagai cabang Antropologi , Antropologi medis mempelajari hubungan biokultur antara perilaku manusia pada aspek medis di masa lalu dan sekarang , yang juga mempelajari partisipasi profesional dengan program mereka pada peningkatan kesehatan masyarakat dengan memahami hubungan antara indikasi biosociocultural dengan kesehatan , dan perubahan perilaku sehat yang diyakini dapat meningkatkan derajat kesehatan . Penulis percaya bahwa dengan " emik " dan " etika " perspektif , Antropologi medis dapat bergabung dengan orang lain dalam mengembangkan orang-orang di Papua . Dia berpendapat bahwa dengan kebijakan provinsi pada pengembangan kesehatan kemaluan di Papua , seperti pembangunan daerah dengan konsepsi kesehatan , profesionalisme staf medis , asuransi kesehatan masyarakat dan desentralization adalah dunia yang cocok untuk Antrhropology medis .
Hasil
Antropologi Kesehatan berdasarkan
definisinya mempelajari kesehatan manusia dari dua sisi, yaitu cultural dan
biologis tetapi tidak dilihat terpisah sehingga disebut biocultural. Penggunaan
ilmu ini dalam “masyarakat kesehatan” sangat berguna membantu keberhasilan
program-program kesehatan dalam dunia praktis. Dunia Praktis di Papua
(pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan) sudah saatnya memakai ahli
antropologi sebagai perencana, pelaksana dan evaluator serta konsultan sebagai
bagian dari sistem manajeman Dunia Praktis mereka secara keseluruhan.
3.
Kesimpulan
Dari
ketiga jurnal tersebut orang dapat belajar atau mengetahui tentang cabang biologi.
No comments:
Post a Comment